bukan karena putus cinta saja yang bikin kita galau, cinta di tolak juga akan buat kita galau dan sedih, atau kita PDKT namun di cuekin itu juga bisa buat kamu sedih. ya gitulah. saran saya kita boleh galau, sedih, patah hati dan lain lain, namun jangan terlalu berlarut karena itu semua akan terpengaruh dengan beban diri dan batin kita. jadi intinya kita harus positif buat kedepannnya.
Jadikanlah pengalaman yang pahit untuk melangkah kedepannya lebih baik, ya sudah deah langsung saja kita simak Puisi Galau Terbaru di bawah ini, jangan lupa selalu berkunjung di sini kinayacell.com karena selalu update artikel terbaru buat kamu dan juga akan menjadi yang terlengkap untuk tema remaja, cakedok.
Menggantung Bagai Mendung
Pikiranku menggantung
Bagai mendung
Sedangkan rindu ini ialah petir
Yang semakin terasa getir
Kedewasaan kita kah
Atau takdir kah
Yang sengaja
Mengajak kita
Untuk sesaat berteduh dari lara
Puisi Galau Tentang Seseorang
Apa Kabar?
Dua kata saat malam purnama
Sudah cukup membuatku gembira
Meski harus membuka luka lama.
Meski tanyamu adalah luka
Tapi apa daya hati ini hanyalah sumber
Dari segala asa dan rasa.
Apatis
Apa yang harus aku tulis
Sedangkan kisahku semakin berubah menjadi apatis
Sudaikah kau untuk ada
Sekalipun itu adalah duka?
Kenapa kita dipertemukan
Jika hanya untuk saling berpamitan?
Adakah kebersamaan yang abadi?
Adakah sepi yang tak mengundang pergi?
Cinta Semu
Selayaknya cinta nan berpagut
Tak pantas kau terus terperangkap dalam bimbang yang bergelayut
Perjuanganku telah usai
Saat kau anggap semuanya selesai
Untuk hatimu
Untuk cinta semu
Yang dulu pernah aku yakini bahwa semua itu
Akan berakhir indah tanpa pilu
Pijar
Kau pergi saat hati kian meyakini
Bahwa dipertemukan denganmu adalah takdir Illahi
Tapi kini..
Aku semakin sadar tanpa gentar
Bahwa aku telah benar
Bahwa aku akan semakin berpijar
Asa gelap memancarkan kemilap cahayaku
Lorong lorong hati akan terisi
Oleh cinta yang lebih menghargai.
Aku Memilih DiamOke sobat, itu saja dulu Kumpulan Puisi Galau Terbaru, selalu pantau dan berkunjung kesini, tetap dalam semangat ya.
Biarkanlah aku memenjarakan semua ini.
Mengisahkannya lewat sebuah pena.
Memang pahit.
Bahkan sakit.
Memendam sebuah rasa.
Rasa yang ku sebut itu cinta.
Aku memilih diam seribu bahasa.
Karena aku tidak tahu harus berbuat apa.
Cinta . . .
Aku tidak ingin mengungkapkannya.
Aku tahu itu menyedihkan.
Tetapi . . .
Lebih menyedihkan jika engkau mengetahuinya.
Dan perlahan kau menjauhiku.
Karena sebuah rasa cinta.
Yang tak seharusnya ada.
