Baiklah puisi pertama ini adalah tentang kesedihan yang dalam pada kerinduan yang tak terungkap, simak aja makna nya di bawah ini.
Puisi Sedih Ceritaku
Karya : Sintia Dewi Fatmawati, Magelang.
sendiri terpaku memandang langit.
diatas,ribuan bintang menatapku lekat.
yang temaram tanpa sinar.
karena gundah gelisah mengakar..
aku ingin bak sang garuda.
mengepakan sayap gagah berani
tak kenal gentar akan segala goda...
tak kenal lelah akan riuhnya badai....
tapi,aku hanyalah sang kupu.
mengepakan sayap lemah...
dan terbang tak kenal arah....
Dan yang kedua puisi sedih kali ini membahas tentang kerinduan dengan seseorang yang kita sayangi, simak puisi kesedihannya.
Saat yang Kurindukan
Saat ketika aku memilikimu adalah saat yang kurindukan
Saat ketika kau tinggalkanku adalah saat aku mati
Jika aku hidup dalam ketakutan karena kematian yang dijanjikan
Aku lebih suka bersamamu ketimbang hidupku selamat
Ketika aku melihat kesedihanmu
Hal itu melukaiku, seperti yang kau lihat
Dan ketika aku tidak melihatmu
Hal itu melukaiku, seperti yang kau lihat
Wahai, bicaralah padaku, hidupku
Cintaku, bercakaplah denganku.
Untuk keberapa lama kesedihan ini kuderita
Bukankah aku telah cukup membayarnya dengan banyak air mata?
Wahai kekasih, bicaralah padaku
Wahai kekasih, jawablah aku.
(Husain Haddawy).
Lanjut deah dengan puisi yang ke tiga ini tentang cinta yang di tinggal pergi, pasti galau banget ya kalau kita cinta sama seseorang terus di tinggal pergi begitu aja, cakedok
Meratapi Kepergian
Jika aku meratapi kepergianmu, apa yang akan kamu katakan?
Jika aku merana karena cinta, kemana jalannya?
Jika mengutus seseorang untuk menceritakan kesedihanku
Sang kekasih mengeluh tak seorang pun mau menyampaikan.
Jika aku dengan penuh kesabaran berusaha menahan semua deritaku
Setelah hilangnya cinta, aku tak mampu menahan hempasannya
Tiada yang tinggal kecuali kesedihan dan penyesalan
Dan air mata yang terus mengalir di pipi.
Engkau yang telah lama hilang dari pandanganku
Maukah engkau tinggal selamanya demi hatiku yang mencinta
Engkaulah yang telah mengjariku bagaimana mencintai
Dan tidak akan menyimpang dari ikrar cinta.
(Karya : Husain Haddawy, 1988)
Itu saja dulu nanti saya posting puisi puisi menarik selanjutnya, jangan lupa pantau terus blog kami ini dari kinayacell.com, selamat menikmati sajian artikel kami :)
